Untukmu
yang Pernah Aku Perjuangkan dan Akhirnya Disia-siakan
Cerita cinta memang tak selalu berakhir seperti yang kita
bayangkan, banyak sekali mimpi-mimpi yang telah
“kita” bangun menjadi debu yang
hilang begitu saja terbawa angin. Apakah kamu hanya datang cuman dengan
kepetinganmu saja, mendekati dan cuman memanfaatkanku saja, setelah usai
urusanmu kamu pergi begitu saja.
Sebelum waktu membawa mu pergi
jauh aku ingin tau rinci hati mu untuk ku
Sekian ratus hari yang telah kita lewati tak pelak membuat
hati mu tetap untuk ku, meski dulu semua terasa sangat indah sampai-sampai
bibir ku kaku karena selalu tersenyum lebar mengingat mu,kini waktu seakan
melaju membawa setiap inci kenangan, meninggalkan luka menganga di hati ku, iya…. kamu adalah wanita kedua
yang sangat aku sayangi pergi membawa hati mu kembali, untuk cowok yang indah
dipandangan mu, meski begitu aku hanya mengajukan satu pertanyaan “ apa kau
benar- benar akan pergi dengan cara seperti ini?”,pertanyaan itu terus saja
menari-nari di otak ku aku hanya ingin tau bagaimana perasaan mu ketika
memutuskan untuk berjalan bertatapan punggung dengan ku.
Tidak kah kau tau, sakit yang
terasa ketika akar yang sudah sangat kuat di cabut paksa begitu saja?
sedikit
kealpaan ku menjadi bom untuk mu meledak seketika di depan ku, kemarahan karena
keinginan pergi membuat mu menjadi garang yang membuat aku ingin memekik dan
berlari ke arah manapun yang tak ada bayang-bayang mu,tidak kah kamu tau betapa
sakit yang aku rasakan ketika kamu memaksa pergi dari ku ketika aku belum
bersiap-siap untuk itu, kau menghentakkan keluar dengan sangat keras akar yang
telah ternanam kuat, tanah yang tak berdaya hanya bisa pasrah dan melebur
seketika. Aku hanya ingin mengatakan aku begitu sakit ketika kau memaksakan
diri ku untuk menerima semua keinginan mu.
Karena ketulusan yang ada aku
merasa “KITA” pantas untuk aku perjuangkan
Waktu yang melaju dengan kecepatan 200 kg/jam membuat semua
benar-benar terasa sangat cepat berlalu, “kita” yang dulu pernah tertawa
bersama menjadi aku dan kamu yang tak saling menyapa lagi, tetapi aku masih
ingin memperjuangkan “kita” untuk kita, waktu yang lebih dari 150 hari kita
lewati tak ingin ku buang begitu saja,tak ingin aku kenangan itu menjadi debu
yang terbawa angin begitu saja, aku masih ingin memaafkan mu, menerima mu, kita
hanya perlu mengulang semua dari awal, apakah itu sulit???, yap ..untuk mu itu
sangat sulit dan tak akan pernah terjadi, hanya saja aku ingin menyampaikan
keinginan hati ku.. perjuangan ku mungkin saja tak bisa terlihat kasat mata
oleh mu, atau pun orang lain, perjuangan ku seperti aku berkelahi dengan batin
ku, memaksa batin untuk bisa menerima mu lagi dan menganggap semua kesalahan mu
angin lalu.
Lebih dari 270 hari setelah
perpisahan itu aku masih menunggu dan membuka tangan ku untuk menyambut mu
kembali
Setelah kau memutuskan untuk pergi aku masih ingin menunggu
mu, tanpa menghiraukan batin ku yang sebenarnya tak ingin menunggu mu lagi
karena kesalahan yang telah kau torehkan dan membuat luka menganga di hati ku,
hanya saja aku masih ingin untuk menunggu mu kembali, ribuan doa yang telah aku
sampaikan kepada pencipta ku, berharap hati mu akan terbuka lagi untuk ku, dan
berbalik badan sembari berjalan datang untuk memeluk ku lagi, hari demi hari
pun terasa seperti abu-abu, waktu yang ku inginkan untuk berbahagia dengan
sahabat atau pun keluarga menjadi waktu yang selalu memenung dan menitik kan air
mata, meski terasa sangat lama aku hanya ingin tau akan kah waktu itu datang
kembali?
Bukankah yang namanya pembalasan
alam itu berlaku?
Bukankah pembalasan alam atau Karma
itu berlaku bagi mereka yang menyakiti seseorang yang tulus?, aku tak berharap
itupun berlaku untuk mu hanya saja jika alam ingin kamu merasakan apa yang aku
rasakan saat ini, toh itu bukan keinginan ku atau pun doa ku, hanya saja jangan
lagi untuk yang kesekian kalinnya kamu mengulangi kesalahan yang sama pada kaum
Adam yang lain, meski kami berbeda tapi hati kami masih sama rapuhnya, meski
begitu aku masih tetap ingin mendoa kan mu.
“semoga
kamu yang disana menyadari setiap ketulusan seseorang dan tak pernah
mempermainkan nya, dan semoga kamu selalu bahagia “
Nofriyaldi
0 Comment to " "
Posting Komentar