Kemenangan
Badar, Saat 5.000 Malaikat Turun ke Bumi
Badar adalah nama sebuah lembah yang
terletak di antara Makkah dan Madinah. Lembah ini diapit oleh dua bukit, yaitu
di timur bukitnya bernama 'Udwah al Qushwa' dan di barat bukitnya bernama
'Udwah ad Dunya'.
Di sisi selatan, Lembah Badar dibatasi
oleh bukit bernama bukit 'al-Asfal'. Sejak masa sebelum Islam, lembah tersebut
sudah menjadi jalur yang banyak dilintasi kafilah-kafilah dagang asal Makkah
atau Yaman yang hendak berniaga ke Syam (Suriah dan Lebanon).
Tanahnya yang subur karena memiliki
campuran pasir dan tanah dengan beberapa mata air di lembah tersebut membuat
para kafilah bisa singgah beristirahat di lembah ini dengan nyaman.
Saat ini, lembah badar menjadi salah
satu kota yang berada di wilayah Provinsi Madinah dengan nama lengkap Kota
Badar Hunain. Jarak kota ini dari Kota Madinah mencapai sekitar 130 km.
Meski demikian, sebagian wilayah
lembah yang pernah menjadi lokasi pertempuran besar, yakni Perang Badar al
Qubro, masih dibiarkan menjadi padang terbuka.
Bahkan, pada satu lokasi di lembah
tersebut, terdapat bangunan tembok menyerupai benteng yang mengelilingi areal
cukup luas. Lokasi itu diperkirakan menjadi tempat pertempuran sekaligus tempat
dimakamkannya para syuhada yang gugur dalam Perang Badar.
Lembah Badar memang menjadi sangat
dikenal dalam sejarah Islam. Tempat ini menjadi saksi suatu peristiwa besar
yang menjadi tonggak sejarah tatkala pertempuran besar antara umat Islam dari
Madinah dan kaum musyrikin dari Makkah terjadi.
Pertempuran besar di lembah Badar
tersebut terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriyah atau 17 Maret 624 M. Perang yang
juga sering disebut-sebut sebagai perang akidah ini memberikan kemenangan besar
bagi kaum Muslimin.
Sebelum Perang Badar terjadi, kaum
Muslim Madinah dan penduduk Makkah sebenarnya sudah beberapa kali terlibat
konflik bersenjata skala kecil. Ketegangan antara kelompok masyarakat di Makkah
dan Madinah ini terjadi akibat serangan umat Islam di Madinah pada rombongan
dagang kaum Quraisy.
Umat Islam Madinah yang sebelumnya
berasal dari kaum Quraisy Makkah berpendapat, penyerangan terhadap rombongan
dagang dari Makkah sah dilakukan. Pasalnya, kaum Quraisy Makkah telah mengusir
dan menjarah barang-barang yang mereka tinggalkan di Makkah.
Pada akhir tahun 623 Masehi, aksi
penyerangan terhadap para pedagang Makkah ini makin sering dilakukan.
Puncaknya, terjadi menjelang pertempuran Badar. Saat itu, umat Islam Madinah
mendengar kabar mengenai rencana kedatangan kafilah dagang kaum Quraisy dari
Syam, yang berada di bawah perlindungan pasukan Abu Sufyan bin Harb.
Mendapat informasi tersebut, sahabat
Rasulullah SAW, Hamzah, meminta ijin untuk membalas perlakuan orang kafir
Quraisy. Saat itulah, turun ayat 39-40 Surah Al Hajj yang memberikan ijin pada
kaum Muslimin untuk berperang jika mereka dizalimi.
Mendapat wahyu ini, Rasulullah pun
memimpin sendiri pasukannya untuk melakukan pengadangan. Dengan pasukan yang
terdiri atas 313 orang dan 2 ekor unta, mereka menuju suatu tempat bernama
Shafra ( di luar Kota Madinah).
Upaya pencegatan pasukan Muslimin ini
tercium oleh Abu Sufyan, sehingga dia mengambil rute kembali ke Makkah dengan
melalu jalur tepi laut. Sementara, kaum musyrikin Quraisy yang mendapat kabar
rombongan Abu Sufyan dihadang pasukah Rasulullah mengirimkan bantuan dengan
mengirim 1.000 orang. Pasukan ini dipimpin oleh Abu Jahal.
Rasulullah SAW dan para saha bat yang
mendapat kabar Abu Sufyan sudah sampai Makkah dan kaum Quraisy mengirimkan
pasukan, tidak mengurungkan perjalanan. Tapi bertekad menghadapi pasukan yang
dipimpin Abu Jahal.
Keteguhan hati umat Islam untuk
bertempur melawan pasukan AbuJahal yang lebih besar ini lah yang berbuah
kemenang Terkait pertempuran ini, Allah ber firman.
"Sungguh Allah telah menolong
kamu dalam Peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang
lemah. Karena itu, bertawakallah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.
(Ingat lah), ketika kamu mengatakan kepada orang Mukmin, Apakah tidak cukup
bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari
langit)? Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang
menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan
lima ribu malaikat yang memakai tanda. "
Sumber: republika
0 Comment to "Kemenangan Badar, Saat 5.000 Malaikat Turun ke Bumi"
Posting Komentar