DIMULAINYA PEMBEBASAN SYAM (ROMAWI) TAHUN 12H
Awal
pertikaian antara kaum muslimin dan Romawi tertuang dalam beberapa perang yang
terjadi pada tahun 8 Hijiriyah. Untuk itu, Abu Bakar di awal masa
pemerintahannya menyiapkan pasukan di bawah komando Usamah bin Zaid
Radhiyallahu Anhu. Pasukan tersebut tidak diberi tugas untuk melakukan
pembebasan wilayah, tetapi hanya sekedar persiapannya.
Setelah perang melawan kaum murtad
hampir selesai, tepatnya pada tahun 12 Hijriyah, Abu Bakar baru mulai
mengkonsentrasikan pasukan Islam yang berasal dari Yaman, Hijaz, Nejed, dan
daerah lain di kota Madinah, untuk kemudian diarahkan guna pembebasan Syam.[1]
Sebagai
permulaan, Abu Bakar mengirimkan pasukan di bawah pimpinan Khalid bin Said bin
Al-Ash menuju Syam.[2] Pasukan tersebut tersebut mulai menghadapi perlawanan
dari Nashrani Arab dan sebagian pasukan Romawi. Mereka pun berhasil menggapai
kemenangan dalam sejumlah peperangan.
Khalid bin Said lalu meminta kepada Abu Bakar untuk mengirimkan pasukan lagi ke
Syam. Maka Abu Bakar mengirim Ikrimah bin Abu Jahal untuk begabung dengan
pasukan Khalid bin Said melawan musuh. Akan tetapi di lain pihak, Romawi telah
mengkonsentrasikan kekuatan yang sangat besar guna menghadapi pasukan kaum muslimin.
Kekuatan tersebut memaksa Khalid dan Ikrimah Radhiyallahu Anhuma mundur ke arah
selatan negeri Syam, dan menunggu instruksi dari Abu Bakar yang pada kesempatan
itu terus mengkonsentrasikan pasukan Islam di Madinah, untuk menyerang
Syam.[3] Abu Bakar memiliki pemikiran untuk mengatur kembali pasukan yang akan
dikirimkan ke Syam. Abu Bakar berpendapat untuk kembali mengatur pasukan yang
diarahkan ke Syam. Tujuannya adalah untuk memulai suatu tahapan yang kuat bagi
pasukan. Untuk itu dia membagi pasukan menjadi empat kaveleri dan memilih empat
orang jendral untuk memimpin:
[1]
Abu Ubaidah bin Al-Jarrah Radhiyallahu Anhu dengan kota tujuan Homs, dan
diminta untuk melewati daerah Tabuk Jabiyah sampai daerah Damaskus.
[2]
Yazid bin Abu Sufyan dengan kota tujuan Damaskus dan diminta untuk melewati
daerah Tabuk Balqa’ sampai daerah Damaskus
[3]
Amr bin Al Ash Radhiyallahu ‘Anhu dengan kota tujuan Palestina dan diminta
untuk melewati daerah Ailah, Palestina.
[4]
Syarhabil bin Hasanah Radhiyallahu ‘Anhu dengan daerah tujuan Yordania dan
diminta untuk melewati Tabuk.
Abu
Bakar mendelegasikan kepada para pemimpin perang beserta pasukannya dalam
waktu-waktu berdekatan. Selain itu, Abu Bakar juga memberi mereka beberapa
nasehat. Khusus kepada para pemimpin perang, Abu bakar memberikan pesan khusus
yang disesuaikan dengan tempat tujuan mereka. Secara global pesan Abu Bakar
tersebut berisikan untuk bertakwa kepada Allah, untuk selalu bermusyawarah
dengan pasukannya dan untuk saling membantu. Tidak boleh membunuh orang tua dan
anak-anak kecil. Tidak boleh membunuh binatang ternak atau memotong pohon jika
memang tidka benar-benar diperlukan. Untuk selalu mendirikan shalat,
menghormati para utusan, jujur, waspada, berani dan damai dengan mereka yang
menyerah. [4]
Para
pemimpin tersebut kemudian berangkat ke arah yang telah ditentukan Abu Bakar
Ash Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu. Sementara itu, Romawi telah menyiapkan pasukan
besar untuk menyambut kedatangan pasukan kaum muslimin. Mereka membagi pasukan
mereka menjadi empat, setiap bagian menghadapi sekelompok dari pasukan Islam.
Melihat kenyataan seperti itu, pasukan Islam terus menerus mengadakan kontak,
baik antar sesama satuan pasukan, maupun kontak dengan Abu Bakar Radhiyallahu
‘Anhu, agar pasukan dapat menjadi teratur. Kemudian tersebarlah perintah dari
Abu Bakar kepada para pemimpin pasukan, agar mereka bergabung menjadi satu
kesatuan untuk menghadapi Romawi. Dalam kesempatan yang sama, Abu Bakar
Radhiyallahu ‘Anhu mengirimkan surat perintah kepada Khalid bin Al Walid yang
pada saat itu masih berada di Irak, untuk berangkat ke Syam bersama setengah
pasukannya. Khalid juga diminta untuk memimpin seluurh pasukan Islam dan
membantu para jenderal yang lain sesampainya di Syam. [5]
Khalid
bin Al Walid pun berangkat sesuai dengan perintah yang diamanatkan oleh Abu
Bakar Radhiyallahu ‘Anhu kepadanya. Bersama pasukannya, Khalid mengambil rute
yang berbahaya, yang lebih cepat dan dengan hati-hati. Bersama pasukannya,
Khalid pun menemui beberapa rintangan dan halangan selama perjalanan itu. Namun
akhirnya dia berhasil sampai di Syam lebih dari waktu biasanya. Dan diluar
prediksi musuh, serta dari wilayah yang musuh tidak sadari. Selama perjalanan
ke Syam, Khalid berhasl menaklukkan daerah-daerah yang dilaluinya, misalnya
Tdmir, Hauran, dan Bashra. Dia berhasil bergabung dengan tentara Islam di
daerah dekat Yarmuk. [6]
Foot
Note:
[1]
Khalifah ibn Khayyath, Tarikh Khalifah Ibn Khayyath (119). Al-Azdi, Futuh
Asy-Syam (5, 11). Al-Baladziri, Futuh Al-Buldan (115). Ath-Thabari, Tarikh AthThabari
(3/28).
[2]
Al-Azdi, Futuh Asy-Syam (21). Al-Baladziri, Futuh Al-Buldan (116). Ath-Thabari,
Tarikh Ath-Thabari (3/29).
[3]
Al-Azdi, Futuh Asy-Syam (11, 12, dan 13). Ath-Thabari, Tarikh Ath-Thabari
(3/28).
[4]
Al-Azdi, Futuh Asy-Syam (15). Ath-Thabari, Tarikh Ath-Thabari (3/29).
[5]
Al-Azdi, Futuh Asy-Syam (32 dan 50). Ath-Thabari, Tarikh Ath-Thabari (3/31).
[6]
Khalifah ibn Khayyath, Tarikh Khalifah Ibn Khayyath (119). Al-Azdi, Futuh
Asy-Syam (73 dan 81). Al-Baladziri, Futuh Al-Buldan (118). Ath-Thabari, Tarikh
AthThabari (3/32).
Dikutip
dari: Penaklukan Dalam Islam, DR.Abdul Aziz bin Ibrahim Al Umari, Penerbit
Darussunnah
sumber: kisahislam
0 Comment to "DIMULAINYA PEMBEBASAN SYAM (ROMAWI) TAHUN 12H"
Posting Komentar