KISAH MENGAGUMKAN TENTANG BERSIHNYA NIAT
Tholhah
bin ‘Abdirrahman bin’ Auf adalah orang paling terpandang dari suku Quraisy di
zamannya.
Suatu
hari, isteri beliau berkata kepadanya : “Saya belum pernah melihat ada kaum
yang paling mudah mengeluh seperti saudara² Anda.”
Tholhah
bertanya : “Kenapa bisa begitu?”
Isterinya
menjawab : “Karena saya perhatikan, jika Anda dalam keadaan berharta (kaya),
mereka selalu bersama Anda. Namun, jika Anda tidak memiliki harta (fakir),
mereka meninggalkan Anda.”
Tholhah
pun menjawab : “Hal ini, demi Allah! Bahkan merupakan kemuliaan akhlak mereka!
Mereka mendatangi kita saat kita memiliki kemampuan untuk memuliakan mereka.
Dan mereka meninggalkan kita saat kondisi kita tidak mampu untuk memenuhi hak mereka.”
Mereka mendatangi kita saat kita memiliki kemampuan untuk memuliakan mereka.
Dan mereka meninggalkan kita saat kondisi kita tidak mampu untuk memenuhi hak mereka.”
Imam
al-Mâwardî ketika mengomentari kisah di atas mengatakan :
“Perhatikanlah, bagaimana beliau menakwilkan hal ini dengan kemurahanhatinya, sehingga beliau jadikan perbuatan buruk mereka sebagai suatu kebaikan, dan beliau berikan udzur (dispensasi) secara nyata.
“Perhatikanlah, bagaimana beliau menakwilkan hal ini dengan kemurahanhatinya, sehingga beliau jadikan perbuatan buruk mereka sebagai suatu kebaikan, dan beliau berikan udzur (dispensasi) secara nyata.
Dan
hal ini, demi Allâh, menunjukkan bahwa hati yang bersih itu adalah ketenangan
di dunia dan ghanimah (harta rampasan) di akhirat, serta merupakan sebab masuk
ke dalam surga.
وَنَزَعْنَا
مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ
“Dan
Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka
merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS al-Hijr :
47)
sumber: kisahislam
0 Comment to "KISAH MENGAGUMKAN TENTANG BERSIHNYA NIAT"
Posting Komentar