KHUSUS
JOMBLO.. !
KETIKA JODOH TAK
KUNJUNG TIBA...
Tidak ada seorang pun dari
kita yang bisa menebak siapa yang akan menjadi jodoh kita. Manusia hanya bisa
berusaha, selebihnya Allah yang menentukan. Banyak kasus yang kita dengar
bertalian dengan jodoh. Ada anak manusia yang sudah dijodohkan, ternyata tidak
jadi menikah dengan calonnya tersebut... Lebih tragis lagi, ada yang sudah
menentukan tanggal pernikahan, bahkan calon suami sudah tiba di rumah calon
istri satu hari sebelumnya, ternyata pernikahan gagal !! Itulah rahasia Ilahi
yang tidak bisa ditebak....
Dan bukti kebenaran sabda Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam
"Allah telah menulis takdir para makhluk pada
lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi." (HR Muslim:
2653)
Akhi
Wa Ukhti Fillah...
Janganlah bersedih dengan jodoh yang belum kunjung datang... Kita harus yakin bahwa segala yang terjadi dalam kehidupan ini sudah diatur oleh Allah Azza Wa Jalla, Semua pasti ada hikmahnya. Waktu dan hari akan terus bergulir dan bergilir :
Janganlah bersedih dengan jodoh yang belum kunjung datang... Kita harus yakin bahwa segala yang terjadi dalam kehidupan ini sudah diatur oleh Allah Azza Wa Jalla, Semua pasti ada hikmahnya. Waktu dan hari akan terus bergulir dan bergilir :
"..Dan hari-hari itu, Kami pergilirkan di antara manusia. (QS Ali Imran:140)
Hari ini barangkali kita belum punya suami/isteri. Namun, suatu
hari nanti boleh jadi pendamping hidup kita akan datang..
YAKINLAH...
bahwa tidak ada sesuatu yang ditetapkan oleh Allah Azza Wa Jalla, melainkan BAIK bagi para hamba sekalipun menurut pandangan manusia buruk. Allah berfirman:
bahwa tidak ada sesuatu yang ditetapkan oleh Allah Azza Wa Jalla, melainkan BAIK bagi para hamba sekalipun menurut pandangan manusia buruk. Allah berfirman:
"Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui. (QS al-Baqarah : 216)
Berikut ini beberapa butir nasihat untuk akhawat dan kiat agar
jodoh yang dinantikan (Insya Allah) tiba di pangkuan.. :
1.
Jangan Bermuluk-Muluk, Yang Penting Agamanya..!
Sebagian orang menentukan kriteria bahwa jodohnya harus begini
dan begitu. Gengsi, kata mereka, jika harus menikah dengan 'ikhwan pengajian'
yang rajin menyimak majelis ta'lim, yang papa, belum punya pekerjaan tetap,
belum punya rumah, dan rezekinya pas-pasan. Maka kami nasihatkan,: BUANG JAUH-JAUH
PRINSIP MATERIALISME..!! Pilihlah suami (atau istri) yang shalih dan bagus
agamanya. Pasangan yang shalih akan memuliakan istri (atau suami) yang
dicintainya dan tidak akan menghina istri (atau suami) yang dibenci (kurang
disukai)nya. Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
"Apabila seorang yang engkau ridhai agama dan akhlaknya datang kepadamu (untuk melamar perempuan yang ada di bawah perwalianmu, admin.) maka nikahkanlah dia. Kalau engkau tidak melakukannya, akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi." (HR at-Tirmidzi: 1085, Ibnu Majah: 1967, dan al-Hakim 2/164)
2.
Tidak Memberatkan Dengan Mahar Yang Mahal..!
Sebab, Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
"Termasuk kebaikan dan keberkahan wanita, mudah dalam urusannya dan ringan dalam maharnya." (HR al-Hakim 2/181, Ibnu Hibban: 1256, al-Bazzar: 2/158, dan al-Baihaqi 7/235)
3.
Minta Bantuan Orang Tua, Kerabat Dan Teman...
Bukanlah aib bagi seseorang untuk meminta bantuan orang tua,
kerabat, atau teman agar mencarikan jodoh yang cocok dengan kita. Seorang
laki-laki shalih berkata kepada Nabi Musa
"Berkatalah dia, "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anak gadisku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun."
(QS al-Qashash : 27)
Al-Imam al-Qurthubi berkata, "Ayat ini merupakan DALIL
bahwa seorang wali boleh menawarkan putrinya kepada seorang laki-laki. Ini
adalah sunnah yang tetap." (Tafsir al-Qurthubi 13/179)1
4.
Menawarkan Diri Kepada Orang yang Shalih dan Baik..
Boleh saja seorang wanita menawarkan dirinya kepada laki-laki
yang dia nilai shalih dan baik. Anas ibn Malik berkata:
"Seorang
wanita datang menemui Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam untuk menawarkan dirinya. Wanita itu
berkata,'Wahai Rasulullah, apakah Anda ingin menikah dengan saya?"
Putrinya Anas berkata, 'Sungguh tidak punya malu, tidak punya malu!' Anas
berkata, 'Dia lebih baik darimu, ingin menikah dengan Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam lantas menawarkan dirinya
langsung kepada Nabi Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.'" (HR al-Bukhari: 5120)
Al-Imam an-Nawawi berkata, "DIANJURKAN agar seorang wanita
menawarkan dirinya kepada laki-laki yang shalih supaya menikahinya."
(Syarh Shahih Muslim 9/320)
Jika ada yang menganggap perkara ini termasuk aib dan
(menunjukkan bahwa pelakunya) TIDAK PUNYA MALU, maka kita katakan : Bahwa
tujuan nikah bukanlah sekadar guna melampiaskan nafsu biologis, melainkan lebih
dari itu, yaitu Nikah merupakan sebuah hajat masyarakat yang dibutuhkan oleh
setiap insan yang hidup bersama. Laki-laki membutuhkan wanita. Demikian pula,
wanita membutuhkan laki-laki. Tidak mungkin setiap orang untuk merasa cukup
hidup sendiri....
5.
Tawakkal Sambil Terus Berusaha...
Jika usaha Anda sudah maksimal maka serahkanlah urusan jodoh ini
kepada Allah. Orang yang bertawakkal dan bertaqwa akan diberi jalan kemudahan. Allah
Azza Wa Jalla berfirman:
"Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disang-ka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupi (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS ath-Thalaq : 2-3)
6.
Berdo'a...
Jangan putus asa dalam berdo'a. Jangan berpra-sangka buruk
kepada-Nya. Berbaik sangkalah kepada Allah. Insya Allah, PERKARA YANG SULIT
AKAN MENJADI MUDAH. Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda (dalam hadits qudsi):
(Allah Azza Wa Jalla berfirman,) "Aku menuruti sangkaan baik para hamba terhadap-Ku. Hendaklah ia berpraduga terhadap-Ku sekehendaknya; jika baik (sangkaannya) maka akan baik jadinya, dan jika buruk (sangkaannya) maka akan buruk jadinya." (HR ath-Thabarani dalam al-Ausath: 8115, Ibnu Hibban: 639, Abu Nu'aim 9/306. Lihat ash-Shahihah: 1663)
Wallahu A'lam
Barakallahu Fiikum
Semoga Bermanfaat
Barakallahu Fiikum
Semoga Bermanfaat